Lokasi Anda saat ini adalah:Catur Sentosa Adiprana > News

Pemkot Yogya Tambah 15 Kampung Tangguh Bencana

Catur Sentosa Adiprana2024-12-10 03:43:13【News】6rakyat jam tangan

Perkenalanprediksi sdy keratonMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melanju paito camboja

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melanjutkan program pembentukan Kampung Tangguh Bencana (KTB). Pada tahun 2021 ditargetkan ada penambahan pembentukan 15 KTB di Kota Yogyakarta.

“Kami rencanakan tahun ini ada pembentukan 15 Kampung Tangguh Bencana. Dari jumlah itu,paito camboja sebanyak delapan kampung di antaranya sudah bisa terwujud KTB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat, Senin (3/5/2021).

Sebanyak 8 KTB yang sudah dibentuk adalah Mergangsan Lor, Sosrowijayan Wetan, Gandekan Lor, Tompeyan, Demangan, Baciro Sanggrahan, Semaki Kulon, dan Giwangan. Sedangkan 7 kampung lain pembentukan KTB usai Lebaran yakni Ngadinegaran, Wirogunan, Purwokinanti, Tegalmulyo, Kemetiran Kidul, Sapen, dan Tempel Wirogunan.

Dengan penambahan 15 KTB, total akan ada 130 KTB di Kota Yogyakarta hingga akhir 2021. Dia menyampaikan setiap kampung yang akan ditetapkan sebagai KTB harus menjalani pertemuan untuk penguatan struktur serta sumber daya manusia. Setelah itu akan diakhiri dengan kegiatan simulasi penanganan bencana.

“Dari delapan kampung yang sudah dibentuk KTB, empat kampung antaranya sudah melakukan simulasi bencana. Sisanya masih belum melakukan simulasi,” ujarnya.

Hidayat mengatakan kampung yang sudah ditetapkan sebagai KTB pada tahun 2021, belum akan mendapat tambahan fasilitas peralatan pendukung penanganan bencana karena belum terakomodasi dalam anggaran. Para KTB akan mendapat sarana papan penanda jalur evakusi. 

“Kami upayakan fasilitasi peralatan penanganan bencana untuk KTB bisa dialokasikan tahun depan atau jika memungkinan melalui anggaran perubahan tahun ini,” papar Hidayat.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta Bayu Wijayanto menambahkan salah satu pertimbangan kampung ditetapkan menjadi KTB didasarkan pada hasil musyawarah rencana pembangunan di wilayah. Selain itu memiliki potensi bencana yang tinggi.

“Kampung yang berpotensi memiliki risiko bencana yang tinggi, misalnya di tepi sungai juga menjadi dasar pembentukan KTB. Tetapi bisa juga didasarkan hasil penunjukkan BPBD atau dari instansi lain,” tutur Bayu.

Menurutnya selama pandemi Covid-19, semua KTB di Kota Yogyakarta jmenjalankan peran untuk membantu pencegahan penularan virus. Misalnya dengan penyemprotan disinfektan di wilayahnya masing-masing.(Tri)

Keterangan foto : Ilustrasi menolong korban bencana dalam simulasi bencana yang diadakan BPBD Kota Yogyakarta. 

Besar!(2322)