Lokasi Anda saat ini adalah:Catur Sentosa Adiprana > Pemilu
Malioboro Coffee Night, Menikmati Kopi Tanpa Batas
Catur Sentosa Adiprana2024-09-12 11:10:04【Pemilu】9rakyat jam tangan
Perkenalanontogel118Menyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Malioboro Coffee Night kembali digelar untuk kali ketiga yakni dalam menyambut HUT Kota Yogyakarta k trisula 88 slot
Malioboro Coffee Night kembali digelar untuk kali ketiga yakni dalam menyambut HUT Kota Yogyakarta ke 263. Acara ini merupakan gelaran pencinta dan peracik kopi di Yogyakarta,trisula 88 slot selain itu acara ini jauh lebih meriah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, acara yang dipadati ribuan pecinta kopi ini dikemas dengan nuansa batik karena bertepatan juga dengan Hari Batik Nasional.
Ketua panitya acara tersebut, Anggi Dita mengatakan bahwa acara tersebut berbeda dari festival kopi lainnya sebab mengusung acara kopi dengan kemasan budaya. Kemasan budaya ini terlihat dari komunitas budaya.
"Acara ini mengusung kopibudaya, dan industri. Melibatkan 110 penggiat kopi dari seluruh indonesia" ungkapnya di Malioboro (2/10/2019).
Selain itu gelaran tersebut memfasilitasi para penggiat kopi dari hulu ke hilir. Yang dimaksud ialah peggiat kopi dari petani hingga sampai kepada pelaku industri penjual minuman kopi.
"Bener-bener kita pertemukan penggiat kopi dari hulu ke hilir. Di sini kita pertemukan dalam bursa kopi Malioboro Coffee Night" tuturnya.
Komunitas kopi nusantara sendiri memang berdiri di Yogya, kemudian tumbuh dan memfasilitasi sebagai komunitas kopi seluruh Indonesia. Oleh karenanya sebagai tempat kelahiran komunitas ini, mereka mempersembahkan gelaran ini. "Komunitas ini berdiri di Yogya. Makanya kita ingin mengadakan event di Yogya" ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Kota Yogya, Aman Yuriadijaya mengatakan bahwa acara kali ini saling berkolaborasi antara pihak Pemerintah Kota Yogya dan komunitas. Ia mengatakan bahwa dukungan saling terkait guna menyemarakkan HUT ke-263 Kota Yogyakarta.
“Malioboro Coffee Night ini berikan satu gambaran bahwa Kota Yogyakarta adalah kota yang hangat akan kopi. Kopi untuk Yogya dan Yogya untuk kopi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa ke depan, kopi tidak hanya sekadar kuliner saja, tetapi juga sebagai salah satu komoditas unggulan bagi kepentingan produksi. Tak hanya itu, pihaknya juga berharap kopi bisa menjadi daya tarik wisata.
Ia mengatakan di Indonesia sendiri ada 20 titik yang mengadakan Festival Kopi. Yogyakarta menjadi lokasi terbesar untuk Festival Kopi ini. Hal ini patut dibanggakan oleh para pecinta kopi khususnya warga Yogyakarta.
“Minimal kehadiran festival kopi jadi salah satu daya tarik yang besar, maksudnya yang terbesar dari 20 kota yang menggelar festival kopi,” ujarnya. (Han)
Besar!(842)
Artikel sebelumnya: Imbau Pengurus Kampung Ingatkan Warga Jaga Prokes
Artikel selanjutnya: Pokja PKP Tangani Pemukiman Layak Huni di Kota Yogya
Berita terkait
- Jogja Art Night Tampil Memukau di Bali
- Ryan Permana Nur Muhammad - Putri Kumala Devianti Juarai Dimas Diajeng 2019
- Hadapi Persaingan Ketat Industri Wisata, Wawali Tekankan Pentingnya Membangun Karakter Yogyakarta
- Wawali : Jiwa tulus, Pejuang Kemanusiaan
- Senam Tradisional Semarakkan Kampung Wisata Grojokan Tanjung
- Dorong Pembangunan Infastruktur Kota Yogya Dengan Program Padat Karya
- Walikota Lantik Dewan Pengawas dan Direktur Bank Jogja
- Pengukuhan FORMI Kota Yogyakarta, Rencanakan Jadi Tuan Rumah FORNAS 2022
- Bendolole, Peninggalan Sejarah di Kelurahan Kricak
- Sinergitas menuju Kota ramah Lansia
Berita hangat
Rekomendasi berita
DLH KOTA JOGJA BERSIHKAN SAMPAH BAKARAN PETASAN DI ALUN ALUN UTARA JOGJA
Kecamatan Danurejan, Gelar Danurejan Expo
Kantor Kesatuan Bangsa Adakan Bimbingan Teknis Bagi Partai Politik Penerima Bantuan Keuangan
Tukar Pikiran Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), Kab. Aceh Tengah dan Pemkot Yogya
Pramuwisata Berkualitas, Pariwisata Yogya Terangkat
Kelurahan Cokrodiningratan Jadi KelurahanTerbaik Se Kota Yogya
Ryan Permana Nur Muhammad - Putri Kumala Devianti Juarai Dimas Diajeng 2019
Pemkot Tanamkan Nasionalisme Pelajar Yogyakarta