Lokasi Anda saat ini adalah:Catur Sentosa Adiprana > Tren

Puskesmas di Kota Yogya Layani Pemeriksaan IVA dan Sadanis Gratis

Catur Sentosa Adiprana2024-10-11 07:53:23【Tren】4rakyat jam tangan

Perkenalantombstone rip slot demoMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,UMBULHARJO - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus melakukan berb arti mimpi dikejar babi menurut primbon jawa

UMBULHARJO - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara.

Salah satunya dengan menggandeng seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta  untuk melakukan pengecekan secara gratis arti mimpi dikejar babi menurut primbon jawamelalui metode inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), dan deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis) ataupun pemeriksaan payudara mandiri (Sadari).

Kepala Seksi Pengendalian Pencegahan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Yogyakarta Iva Kusdyarini mengatakan, pemeriksaan dapat dilakukan bagi wanita usia subur mulai dari umur 30-50 tahun.

Selain itu, syarat lainnya diantaranya memiliki seksual aktif sudah menikah/pernah berhubungan, merupakan penduduk kota  atau domisili di Kota Yogyakarta atau Pegawai/karyawan yang bekerja di Kota Yogyakarta.

“Untuk kuota tidak terbatas, hanya sesuai kemampuan pelayanan di puskesmas pada hari dan jadwal layanan. Jika pasien berlebihan akan diarahkan di jadwal berikutnya,”jelas Iva Kusdyarini saat diwawancarai, Senin (5/1).

Pihaknya menambahkan, pengecekan melalui metode IVA dan Sadanis adalah sebagai deteksi dini kanker leher rahim dan payudara yang efektif dan efisien yang hasilnya langsung bisa diketahui. 

Dimana untuk capaian pemeriksaan IVA ini pada tahun 2023 Kota Yogyakarta baru mencapai 3,86% atau sekitar 2.491 wanita dari 64.510 wanita usia subur (wus) yang melakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis di Kota Yogyakarta.

Untuk itu, Ia menghimbau kepada masyarakat untuk dapat mencegah penyakit kanker serviks dan kanker payudara  dengan mengendalikan faktor risiko perilaku yang tidak sehat seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang makan buah dan sayur, merokok, hubungan seks bebas, maupun alkohol.

Selain itu, lingkungan dan memiliki riwayat  genetik penderita kanker dalam keluarga ibu atau saudara kandung juga dapat menjadi penyebab terkena kanker serviks dan kanker payudara.

“Sampai saat ini kegiatan promotif dan preventif terkait upaya deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara telah dilaksanakan setiap tahun, dengan bekerjasama/bermitra dengan PKK dan kader kesehatan di wilayah, serta menggandeng organisasi profesi seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI),”ujarnya.

Ia berharap, masyarakat semakin sadar pentingnya upaya deteksi dini kanker leher rahim dan payudara, agar jika ditemukan sejak dini segera dapat ditangani.

Masyarakat bisa berkunjung ke puskesmas terdekat untuk melakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis secara gratis.

Sementara itu, Bidan Penyelia Puskesmas Kraton Selfi Safari mengungkapkan, sampai saat ini masih minimnya antusias masyarakat Kota Yogyakarta memeriksakan kanker serviks dan kanker payudara melalui metode IVA dan Sadanis. 

“Semoga masyarakat lebih peduli kepada kesehatannya salah satunya guna mencegah kanker serviks maupun kanker payudara bisa memeriksakan dirinya di puskesmas terdekat secara gratis. 

Dimana untuk tahun 2023 dari 117 pasien ditemukan satu ibu yang dalam pemeriksaannya ditemukan benjolan  pada payudara dan segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan,”ungkapnya.
Sependapat dengan hal tersebut, Kepala Puskesmas Kotagede II Yusnita Susila Astuti mengungkapkan, sangat mendukung program pemerintah untuk melakukan pemeriksaan kanker payudara dan kanker serviks secara gratis.

Walaupun belum ditemukannya kanker serviks di wilayahnya namun pada tahun 2023 capaian IVA dari total 80 wanita ditemukan dua orang mengalami kelainan benjolan payudara, satu orang mengalami kelainan payudara dan dua orang mengalami kelainan ginekologi.

“Saya berharap, untuk tahun ini akan semakin banyak warga yang memeriksakan dirinya, agar jika terdapat gejala seperti benjolan pada payudara segera mendapatkan perawatan yang sesuai dan ditangani dengan tepat,”jelasnya. (Hes)

Besar!(3855)