Lokasi Anda saat ini adalah:Catur Sentosa Adiprana > Tekno

Percepat Pemulihan Ekonomi di Kota Yogyakarta Melalui Ekonomi Kreatif

Catur Sentosa Adiprana2024-11-15 12:39:29【Tekno】7rakyat jam tangan

Perkenalanindotogel singaporeMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemuliha scatter 78

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi masyarakat. Komitmen tersebut dibuktikan dalam kebijakan anggaran tahun 2021.

Sekda Kota Yogyakarta,scatter 78 Aman Yuriadijaya menyampaikan dalam APBD Kota Yogyakarta pada tahun 2021 sudah menggambarkan penanganan Covid-19 untuk pemulihan ekonomi.

Pihaknya menyatakan dalam penanganan Covid-19 yang berorientasi pada protokol kesehatan tidak hanya untuk menegakkan aspek kesehatan.

"Tetapi penanganan kesehatan dalam rangka menuju pemulihan ekonomi sebagai subtansi dasar tujuan untuk mensejahterakan masyarakat," ujarnya saat membuka focus group discussion (fgd) laporan akhir kajian ekonomi kreatif yang di gelar oleh Bagian Perekonomian dan Kerjasama Kota Yogya, di Hotel Tjokro Style, Selasa (22/6/2021)..

Ia menjelaskan daya saing utama Kota Yogyakarta adalah dalam bidang budaya, pendidikan, pariwisata dan ekonomi kreatif. Sementara sektor pendidikan dan pariwisata merupakan pendukung utama perkembangan ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta.

"Perkembangan perekonomian Kota Yogyakarta juga tidak bisa dipisahkan dari sektor tersebut. Terbukti dengan adanya pandemi Covid-19 yang menghantam sektor pendidikan dan pariwisata, perekonomian Kota Yogyakarta mengalami penurunan yang sangat drastis," katanya. 

Meski demikian diakuinya ada beberapa hal yang belum sempurna dalam penganggaran karena dalam situasi pandemi tidak seperti yang dibayangkan di awal. Oleh sebab itu dilakukan realokasi dan refokusing anggaran agar terjaga untuk penanganan pandemi Covid-19.

“Sepanjang tahun ini kami sudah melakukan dua kali realokasi dan refokusing anggaran. Tapi tidak ada program- program langsung ke masyarakat yang diubah," jelasnya.

Selain itu program-program kegiatan fisik Pemkot Yogyakarta juga tetap dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Beberapa program fisik tersebut seperti melanjutkan penataan pedestrian di Jalan Sudirman kawasan Kotabaru dari simpang Gramedia sampai Rumah Sakit Bethesda dan kawasan Malioboro Jalan KH Ahmad Dahlan dari simpang Ngabean sampai Titik Nol Kilometer," ujarnya.

Berkaitan dengan ekonomi kreatif, ia membeberkan sebagai Kota Pariwisata, masyarakat Kota Yogyakarta dikenal dengan masyarakatnya yang memiliki kreativitas tinggi yakni banyaknya pengrajin, musisi, insan film, seni, dan kuliner yang beraneka ragam ada di Kota Yogyakarta. Adanya modal sumber daya manusia dan kreativitas merupakan unsur pokok dari ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif dan sektor pariwisata merupakan dua hal yang saling berpengaruh dan dapat saling bersinergi jika dikelola dengan baik. Sehingga ekonomi kreatif sangat tepat untuk dikembangkan di Kota Yogyakarta," ujarnya.

Ia mengungkapkan pengembangan ekonomi kreatif tidak lepas dari pembentukan Kota Yogyakarta sebagai komunitas kota kreatif.

"Pengembangan sebuah ekosistem besar kreativitas akan membawa konsekuensi terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai ruang hidup kreativitas yang manusiawi dan berkelanjutan," ujarnya

Dalam skala operasionalnya, lanjutnya, konsep pengembangan ekosistem ekonomi kreatif kota menjadi tumpuan bagi keberlangsungan kerja sistem dari ekosistem kreatif kota itu sendiri.

Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah strategis dan inovatif, terutrama agar kebijakan pemulihan ekonomi di Kota Yogyakarta dapat terealisasi lebih cepat dan terarah.

Namun demikian, lanjutnya, terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan ekonomi kreatif, seperti peningkatan kolaborasi dan integrasi program dan kegiatan dari  dinas-dinas yang terkait dengan ekonomi kreatif, kebutuhan wisatawan sangat dinamis dan beragam sehingga dituntut untuk mampu menangkap peluang-peluang baru dan melakukan inovasi secara terus-menerus, dibutuhkan cara-cara maupun stragtegi baru.

"Selain itu perlunya peningkatan inovasi produk UMKM, optimalisasi potensi budaya di tingkat Kelurahan dan Kemantren, serta peningkatan kolaborasi dan integrasi antara dunia pendidikan dengan lapangan pekerjaan yang terkait dengan ekonomi kreatif," ujarnya. (Han)

Besar!(1598)