Kampung Tiblantas Kumendaman Maju Lomba Tingkat Nasional

RW 06 Kumendaman,anjirtoto Kelurahan Suryodiningratan, Kemantren Mantrijeron  dicanangkan sebagai Kampung Tertib Lalulintas oleh Kasatlantas Polresta Yogyakarta, Chandra Lulus Widiantoro, pada Selasa pagi (23/3) di Pendopo KRT Wiryo Seputro. Pencanangan yang dilakukan dengan membuka kain penutup papan kampung tertib lalu lintas tersebut dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Dinas Kominfo dan Persandian, Jasa Raharja, Mantri Pamong Praja, kapolsek dan Danramil Mantrijeron serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya Chandra, “menyampaikan apresiasi pada masyarakat RW 06 Kumendaman yang dalam beberapa tahun ini konsen dalam upaya pengurangan kecelakaan lalu lintas melalui edukasi tertib lalu lintas pada warganya”.

Setelah mendalami dan bekerjasama dalam edukasi dan penerapan tertib lalulintas maka kami jadikan RW 06 kumendaman sebagai Kampung Tertib Lalulintas dan akan maju dalam lomba tingkat nasional.

Harapan kami dari kampung Kumendaman ini akan terbangun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas sehingga mampu mengurangi angka kecvelakaan lalulintas, papar Chandra lebih lanjut.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengutarakan, “komitmen warga RW 06 Kumendaman untuk melaksanakan tertib berlalu lintas merupakan poin penting dalam pengembangan potensi masyarakat (Community Development).

Pengembangan potensi tersebut dilakukan oleh para pemangku kepentingan dengan berbagai program yang mendukung hingga terbangunlah kampung RW 06 Komendaman sebagai kampung tertib lalu lintas.

“Mudah-mudahan kesadaran dalam berlalu lintas ini akan menjadi kebutuhan dan budaya yang bisa menular ke kampung lain sehingga bisa terwujud masyarakat Kota yang tertib lalu lintas, yang meningkat angka keselamatan dalam berlalu lintas”. imbuh Arif.

Dalam kesempatan tersebut Ketua RW 06 Kumendaman, Triono Risdyanto melaporkan, “kegiatan edukasi berlalu lintas telah kami lakukan selama beberapa tahun terakhir ini. Edukasi untuk anak-anak kami lakukan melalui pertemuan terbatas  dengan nara sumber dari kepolisian dan dinas perhubungan. Sedangkan untuk pemuda karang taruna, ibu-ibu dan bapak-bapak kami lakukan dalam pertemuan rutin”.

Kami memiliki 20 CCTV yang diarahklan ke jalan, hasil rekaman CCTV kami dalami dan evaluasi secara berkala untuk dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut. Selain CCVT kami juga memiliki frekuensi komunikasi yang menghubungkan pengurus satu dengan lainnya, pengeras suara dimasjid kami gunakan untuk menyampaikan rekaman himbauan atau ajakan tertib lalu lintas, selain ityu klami juga memiliki tempat pemutaran film (bioskop mini) yang digunakan untuk edukasi warga.

Lebih lanjut Risdy berujar, “Di wilayah kami setiap anak usia SD – SMP dilarang untuk mengendarai sepeda motor dan sekolah di wilayah kami selain pihak sekolah melarang siswanya naik sepeda motor, di masyarakat juga tidak ada rumah yang yang mengijinkan digunakan sebagai tempat parkir siswa SD-SMP”. (ant).

Besar!（647）