Lokasi Anda saat ini adalah:Catur Sentosa Adiprana > IKN
Jemparingan Jadi Aset Wisata di Gedongkiwo
Catur Sentosa Adiprana2024-10-06 06:55:23【IKN】0rakyat jam tangan
Perkenalansyair macau pangkalantotoMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Saat ini jemparingan menjadi salah satu olahraga tradisional yang tumbuh dan berkembang di kalangan sgp pools 6d
Saat ini jemparingan menjadi salah satu olahraga tradisional yang tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda. Banyak anak muda yang tertarik dan menggeluti jemparingan. Salah satunya Sanggar Jemparingan Honocoro yang berada di Kampung Gedongkiwo yang didirikan oleh anak muda yang akrab disapa Ki Surjan Lurik.
Ditemui disela-sela gladen jemparingan pada Minggu ( 21/2),sgp pools 6d Ki Surjan Lurik menuturkan Sanggar Honocoro berdiri sejak 21 Juni 2018. Selama ini mereka menggelar latihan di nDalem Condronegaran pada hari Rabu, Kamis, Jumat setiap sore dan khusus Minggu dari pagi sampai sore.
Dalam jemparingan dikenal istilah gladen ageng yakni peserta 300 orang, gladen alit selapanan dengan peserta 50 orang, gladen satria alit peserta anak TK-SD, gladen satria ageng peserta dari remaja usia SMP sampai lansia (di atas 50 tahun) dan jemparingan pasutri untuk suami istri.
"Selain latihan rutin Sanggar Honocoro juga membuka kursus jemparingan, bahkan bulan lalu kami memprivat seorang warga negara Kanada dalam kursus singkat sehari. Ke depan kami berharap bisa menjadi salah satu ikon wisata di Gedongkiwo dan sanggar ini bisa menjadi sekolah khusus jemparingan," kata Ki Surjan Lurik.
Ditemui secara terpisah, Lurah Gedongkiwo Supriyono menyampaikan Pemkot Yogyakarta mendukung dan siap mengembangkan jemparingan menjadi bagian dari pengembangan desa budaya dan kampung wisata melalui fasilitasi kegiatan. Selain itu, pihaknya juga melakukan pembinaan atlet jemparingan di wilayah secara terukur dan berkesinambungan.
Seperti diketahui pengetahuan dan ketrampilan memanah sudah ada sejak zaman nenek moyang, di mana panah merupakan salah satu dari senjata tradisional yang dikembangkan di Indonesia. Di era Sri Sultan Hamengku Buwono I membawa ketrampilan memanah ke dalam Kraton yang dikembangkan tidak hanya sebagai ketrampilan dalam berperang namun dimasukkan dalam pendidikan guna membentuk karakter ksatria yang kemudian dikenal dengan nama Jemparingan Gaya Mataram Yogyakarta.
Jemparingan ini dilakukan dengan posisi duduk bersila dan berpakaian tradisonal dengan sasaran berupa bandul (wong-wongan) yang berjarak sekitar 30 meter. Filosofi dalam jemparingan adalah pamenthanging gandewa pamenthenging cipto yang diartikan bahwa pemanah membidik sasarannya dengan menggunakan hati bukan mata. Hal ini untuk melatih mata hati sehingga pada saat beribadah hati akan tertaut dengan Tuhan Yang Maha Esa. (Ant)
Besar!(47215)
Artikel sebelumnya: Rumah Eco Enzyme Olah Sisa Buah dan Sayur Segar Jadi Aneka Manfaat
Artikel selanjutnya: Penataan Malioboro tidak bisa instan
Berita terkait
- Hadapi Revolusi Industri 4.0, Koperasi diharapkan Mampu Beradaptasi
- Manajemen PSIM Serahkan 7 Unit Segway Kepada Polresta Yogyakarta
- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Tinjau Selter Tegalrejo, Hari ini Mulai Dioperasikan
- FPK Kota Yogyakarta, Peringati Hari Toleransi Sedunia
- Fasilitasi Wisatawan Blusukan Kampung Wisata, Jogja Bike luncurkan Unit MTB
- Bantuan Kendaraan Roda Tiga untuk Tingkatkan Pengelolaan Sampah
- Pemkot Integrasikan Jaringan CCTV dengan Command Center Polda DIY
- Pemkot Yogya dan PHRI Sosialisasikan dan Edukasi Masyarakat Untuk New Normal
- Gumaton Wujudkan Malioboro Aman dan Nyaman Dikunjungi
- Tedak siten ajari anak membumi, mandiri dan tanggungjawab
Berita hangat
Rekomendasi berita
Wujudkan Budaya Anti Korupsi dan Anti Pungli di Kota Yogya
Peresmian Ikaniasai dan Pelepasan Puluhan Kilogram ikan Nila oleh Wakil Walikota Yogyakarta
5833 Warga Kota Yogya Terima BST dari Kemensos
5 Ekor Hewan Kurban Disalurkan Melalui Pemerintah Kota Yogyakarta
Pemkot Yogya Siap Tempatkan Pedagang Pasar Sentul ke Shelter Sementara
Guna Meningkatkan Sinergi di Bidang Informasi Publik, Pemkot Yogya Gelar Mou Dengan LPP RRI Yogyakarta
Launching TK 5 dan 6 Negeri Pesan Haryadi Jangan Buat Kapok Anak-anak
Dorong Transaksi Non Tunai, Pemkot Yogya Teken MoU dengan LinkAja